Laman

Selasa, 13 Oktober 2009

puisi untuk dia yang di sana

Untukmu yang di sana

Ketika senja menatapku
ada tanda tanya besar tentangmu
sebenarnya mau kamu itu apa...?
ketika tanya tak dijawab sempuirna olehku
senja menghilang
disambut malam yang penuh dengan kegelapan
membuatku semakin buta hati
dibaluti rasa rindu padamu
pertanyaan demi pertanyaan
datang bagaikan hujan kerikil tajam dihatiku
tak ada yang bisa ku jawab
aku terdiam terpaku duduk menepih di atas karang
namun
apakah aku terdiam terus
menghitung detiknya malam
menjelang hadirnya sang fajar
aku tidak tahu
apakah fajar kali ini
seperti biasanya atau tidak
fajar menjanjikan hujan
atau panas sepanjang hari
hujan...
apakah bisa menyiram kegersangan
hati yang kini ku rasakan
ataukah
panas...
begitukah cara kamu bersahabat denganku
hingga kamu pergi tak tahu arah
dan kapan kan kembali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar